Awal bertemu waktu kelas 3 SMA tidak sengaja berpapasan saat mempelai wanita sedang kemah di sekolah di bulan Juli tahun 2016. Entah siapa yang menghubungi terlebih dahulu melalui inbox di Facebook dan mulai tertarik satu sama lain. Saat itu dia kuliah di Jakarta, bulan November sempat pulang sebentar ke Rembang dan menyempatkan mengajak aku ke rumahnya dan diajak jalan-jalan keluar.

Lucunya tidak pernah ada kata jadian diantara kita, kita hanya sebatas mengagumi satu sama lain. Mungkin bisa dikatakan rasa saling mencintai pada bulan Agustus 2016. Di tahun berikutnya kita menjalani hubungan secara LDR Pati-Jakarta. 2017 aku lulus sekolah dan melanjutkan ke perguruan tinggi di Semarang dan di tahun itu juga dia lulus kuliah, jadi LDR nya ganti Semarang-Rembang. Karena satu dan lain hal di tahun 2019 kita sempat break dan benar-benar tidak ada komunikasi sama sekali, sampai awal tahun 2020 dia mulai mendekati dan meyakinkan aku untuk kembali menjalin hubungan.

Acara lamaran pun juga di skip, mungkin agak aneh buat semua orang ya. Karena pertama dia mengajak orang tuanya ke rumah pada tahun 2024 ini setelah hari Raya Idul Fitri. Saat itu ayahnya langsung mengutarakan maksud dan tujuan kedatangan mereka. Setelah itu saling menanyakan hari dan weton kita untuk dicocokkan (maklum orang Jawa). Setelah ketemu jumlah satuannya, ayahnya pun langsung meminta disegerakan untuk acara pernikahannya di bulan Dhulhijjah atau bulan Besar dalam kalender Jawa, karena mulai bulan Muharram atau bulan Suro sudah memasuki tahun duda, yang mana ora Jawa mempercayai pada tahun kalender Jawa saat tahun duda tidak diperbolehkan untuk melaksanakan pernikahan.